Selasa, 30 Mei 2017

LAPORAN ANFISTUM TERMOREGULASI STIKESMWKENDARI



LAPORAN ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA TERMOREGULASI
 
BAB I
PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang
        Pengukuran yang paling sering dilakukan adalah pengukuran suhu, nadi, tekanan darah, frekuensi pernafasan, dan saturasi oksigen. Sebagai indikator dari status kesehatan, ukuran-ukuran ini menandakan keefektifan sirkulasi, respirasi, fungsi neural dan endokrin tubuh. Karena sangat penting maka disebut tnda vital. Banyak faktor seperti suhu lingkungan, latihan fisik, dan efek sakit yang menyebabkan perubahan tanda vital, kadang-kadang di luar batas normal. Suhu tubuh manusia cenderung berfluktuasi setiap saat. Untuk mempertahankan suhu tubuh manusia dalam keadaan konstan, diperlukan regulasi suhu tubuh. Suhu tubuh manusia diatur dengan mekanisme umpan balik (feed back) yang diperankan oleh pusat pengaturan suhu di hipotalamus.
        Suhu tubuh tergantung pada neraca keseimbangan antara panas yang diproduksi atau diabsorbsi dengan panas yang hilang. Panas yang hilang dapat berlangsung secara radiasi, konveksi, konduksi dan evaporasi. Radiasi adalah transfer energi secara elektromagnetik, tidak memerlukan medium untuk merambat dengan kecepatan cahaya. Konduksi merupakan transfer panas secara langsung antara dua materi padat yang berhubungan lansung tanpa ada transfer panas molekul. Panas menjalar dari yang suhunya tinggi kebagian yang memiliki suhu yang lebih rendah. Konveksi adalah suatu perambatan panas melalui aliran cairan atau gas. Besarnya konveksi tergantung pada luas kontak dan perbedaan suhu. Evaporasi merupakan konveksi dari zat cair menjadi uap air, besarnya laju konveksi kehilangan panas karena evaporasi.


I.2 Maksud dan Tujuan Percobaan
      1.2.1 Maksud percobaan
               Maksud dari percobaan ini adalah untuk menentukan pengaruh usia, olah raga,
      lingkungan, iramasikardian, stres terhadap suhu tubuh.
      1.2.2 Tujuan Percobaan
   Tujuan dari percobaan ini yaitu untuk mengetahui tempat pengukuran suhu tubuh,
      mengetahui beberapa faktor yang mempengaruhi suhu tubuh dan mengetahui cara   
      mengukur suhu tubuh.
I.3 Prinsip dan percobaan
        Prinsip percobaan ini adalah penentuan suhu tubuh oral dan aksila.
















BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1    Dasar Teori
        Manusia adalah homoiterm, artinya suhu tubuhnya konstan meskipun suhu lingkungan berfluktuasi jauh di atas atau di bawah suhu tubuhnya. Di dalam kulit terdapat jarring-jaring pembuluh darah dan kelenjar keringat yang dikendalikan oleh system saraf. Disamping itu terdapat reseptor berbagai macam sansasi. Satu diantaranya adalah termoreseptor (Soewolo dkk,. 2005).
  Bila tubuh merasa panas, ada kecenderungan tubuh meningkatkan kehilangan ke lingkungan; bila tubuh merasa dingin, maka kecenderungannya menurunkan kehilangkan panas. Jumlah panas yang hilang ke lingkungan melalui radiasi dan konduksi-konveksi ditentukan oleh perbedaan suhu antara kulit dan lingkungan eksternal. Bagian pusat tubuh merupakan ruang yang memiliki suhu yang dijaga tetap sekitar 37o (Soewolo, 2005).
  Pada proses termoregulasi; aliran darah kulit sangat berubah-ubah. Vasodilatasi pembuluh darah kulit yang memungkinkan peningkatan aliran darah panas ke kulit, akan meningkatkan kehilangan panas.sebaliknya vasokonstriksi pembuluh darah kulit mengurangi aliran darah ke kulit, sehingga menjaga suhu pusat tubuh konstan, dimana darah diinsulasi dari lingkungan eksternal, jadi menurunkan kehilangan panas. Respon-respon vasomotor kulit ini dikoordinasi oleh hipotalamus melalui jalur system ara simpatik. Aktivitas simpatetik yang ditingkatkan ke pembuluh kutaneus menghasilkan penghematan panas vasokonstriksi untuk merespon suhu dingin, sedngkan penurunan aktivitas simpatetik menghasilkan kehilangan panas vasodilatasi pembuluh darah kulit sebagai respon terhadap suhu panas (Soewolo, 2005).
  Bila benda dingin ditempelkan langsung pada kulit, pembuluh darah makin berkontraksi sampai suhu 15o, saat titik mencapai konstriksi maksimum pembuluh darah mulai berdilatasi. Dilatasi ini di sebabkan oleh efek langsungpendinginan setempat terhadap pembuluh itu sendiri. Mekanisme konstraksi dingin membuat hambatan impuls saraf dating ke pembuluh tersebut pada suhu mendekati suhu 0o C sehingga pembuluh darah mencapai vasodilatasi maksimum. Hal ini dapat mencegah pembekuan bagian tubuh yang terkena terutama dengan tangan dan telinga (Syaifuddin, 2009).
  Suhu tubuh dipengaruhi berbagai faktor, yaitu (Sunardi, 2008):
a.  Exercise: semakin beratnya exercise maka suhunya akan meningkat 15x sedangkan pada atlet dapat meningkat 20x basal ratenya.
b.  Hormone: Thyroid (Thyroxine dan Triiodothyronine) adalah pengatur basal metabolisme rate. Hormon lain adalah testosterone , insulin, dan hormon pertumbuhan dapat meningkatkan metabolism rate 5-15%.
c.  System syaraf; selama exercise atau situasi penuh stress, bagian simpatis dari sytemsyaraf otonom terstimulasi. Neuron-neuron postganglionic melepaskan norepinephrine (NE) oleh medulla adrenal sehingga meningkatkan metabolism rate dari sel tubuh.
d. Suhu tubuh; meningkatnya suhu tubuh dapat meningkatkan metabolisme rate, setiap peningkatan 1% suhu tubuh inti akan meningkatkan kecepatan reaksibiokimia 10%.
e.  Asupan makanan; makanan dapat meningkatkan 10-20% metabolisme rate terutama intake tinggi protein.
f.  Berbagai macam faktor seperti; gender, iklim, dan status malnutrisi.
II.2     Uraian Probandus
1.      Klsaifikasi Probandus.
Kingdom         : Animalia
Filum               : Araniata
Sub filum        : Vertebrata
Kelas               : Mamalia
Sub kelas         : Theria
Ordo                : Primata
Famili              : Hominidae
Genus              : Homo
Spesies            : Homo sapiens   
2.      Karakteristik   
        Rata-rata tinggi badan perempuan dewasa adalah 162 cm dan rata-rata berat 62 kg. Pria umumnya lebih besar dari pada perempuan, tinggi laki-laki adalah 175 cmdan berat 78 kg. Bentuk fisik manusia berfariasi tergantung pada faktornya dan tempatnya. Anak manusia terlahir setelah 9 bulan dalam masa kandungan dengan berat pada umumnya mencapai kematangan sekitar 12-15 tahun.





















BAB III
METODE KERJA
 III.1  Alat dan Bahan
III.1.1 Alat yang digunakkan dalam percobaan ini adalah :
             1.Thermometer
III.1.2 Bahan yang di gunakan :
             1.  Aquades
III.2 Cara kerja
1.      Disiapkan alat dan bahan.
2.      Ditempatkan thermometer yamg telah dibersihkan dengan alcohol 70% di bawah
       lidah.
3.      Ditutup mulut probandus.
4.      Didiamkan selama 5-10 menit.
5.      Dicatat suhu pengukuran.
6.      Dibiarkan probandus bernafas 2 menit setelah mulut dibuka.
7.      Dicatat hasil.
8.      Diberikan probandus air es untuk berkumur selama 1 menit.
9.      Ditempatkan kembali thermometer di bawah lidah selama 5-10 menit.
10.  Dicatat suhu pengukuran.









BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
 IV.1.  Hasil Pengamatan
A.                                                                                   Sebelum Berkumur
No
Nama
JK
Umur
BB
(Kg)
TB
(cm)
Suhu Kamar
Lama Pengukuran
Suhu
1.
Ilham
L
18 Th
50
164
20-25 0C
5 menit
37 0C
2.
Sri Ainun
P
18 Th
54
150
20-25 0C
5 menit
37 0C

B.     Setelah Berkumur
No
Nama
JK
Umur
BB
(Kg)
TB
(cm)
Suhu Kamar
Lama Pengukuran
Suhu
1.
Ilham
L
18 Th
50
164
20-25 0C
5 menit
35 0C
2.
Sri Ainun
P
18 Th
54
150
20-25 0C
5 menit
35 0C

C.    Aksila
No
Nama
JK
Umur
BB
(Kg)
TB
(cm)
Suhu Kamar
Lama Pengukuran
Suhu
1.
Ilham
L
18 Th
50
164
20-25 0C
5 menit
37,50C
2.
Sri Ainun
P
18 Th
54
150
20-25 0C
5 menit
38 0C








IV.2. Pembahasan
        Pada percobaan ini menggunakan probandus yang diukur suhu tubuhnya di daerah tertentu dengan perlakuan tertentu pula. Pada pengukuran suhu di daerah lidah dan di bawah ketiak.
        Pada praktikum kali ini kami menggunakan probandus yaitu Ilham dan Sri Ainun pada percobaan pertama dan kedua yaitu lidah dan ketiak. Suhu yang terukur sama sebelum diberikan perlakuan ini sesuai dengan hasil teori bahwa suhu manusia selalu tetap walaupun dengan suhu lingkungan yang berbeda.manusia merupakan organisme homoiterm yang mana suhu tubuhnya tetap.
        Pada probandus Ilham yang berjenis kelamin laki-laki didapatkan hasil pengukuran suhu yaitu di bawah lidah suhunya 37o C dimana suhu tersebut termasuk suhu normal manusia. Dan setelah berkumur dengan air es suhunya tetap 35o C. Pada bawah ketiak didapatkan hasil yaitu suhunya 37,5o C dan suhu tersebut termasuk suhu normal tubuh manusia. Pada probandus Sri Ainun berjenis kelamin perempuan suhu hasil pengamatan di bawah lidah adalah 37o C dimana suhu tersebut termasuk suhu normal manusia. Dan setelah berkumur dengan air es suhunya tetap yaitu 35o C. Pada bawah ketiak didapatkan hasil yaitu suhunya 38o Cdan suhu tersebut termasuk suhu normal tubuh manusia.       
        Dari hasil percobaan di atas dapat disimpulkan bahwa suhu tubuh probandus dibagian ketiak lebih tinggi dibandingkan dengan suhu tubuh orang normal pada bagian mulut. Hal ini sesuai dasar teori bahwa setelah melakukan aktivitas suhu tubuh manusia akan meningkat dan pada praktikum kali ini saat mengukur suhu di bawah lidah pada saat berkumur dengan air es suhunya turun dengan sebelum berkumur dengan air es hal ini membuktikan suhu dingin berpengaruh pada penurunan suhu pada manusia.
        Adapun faktor yang mempengaruhi terjadinya termoregulasi yaitu usia, olahraga, hormon, irama sikardian, stres, dan lingkungan.

BAB V
PENUTUP
V.1. Kesimpulan
         Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya termoregulasi yaitu; usia, olahraga, irama sikardian, stres, dan lingkungan.
       Manusia adalah homoithermik yaitu berdarah panas sehingga suhu tubuh tetap stabil meskipun terjadi perubahan lingkungan.
       Suhu normal tubuh manusia adalah 36-37o C.
       Pengukuran suhu tubuh manusia dapat dilakukan di rectal, oral, aksial. Karena memiliki suhu tubuh paling dekat dengan suhu tubuh.
  
           V.2. Saran
        Dalam melakukan percobaan ini diharapkan dapat berjalan lancar dan tertib.










DAFTAR PUSTAKA
Dirjen POM. 1979 Farmakope Indonesia. III. DEPES RI: Jakarta
Soewolo. Dkk2005. Fisiologi Manusia. Univesitas Negeri Malang: Malang
Sunardi. 2008. Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia. EGC: Jakarta
Syaifuddin. 2009. Fisiologi Tubuh Manusia Untuk Mahasiswa Perawat. Salemba   
          Medika: Jakarta















PRAKTIKUM
PERCOBAAN VIII
ANATOMI DAN FISIOLOGI TERMOREGULASI



Disusun oleh
Kelas : G3



Sitti Jamila                    F201601138





Asisten : Erawaty Tenri Saprianti,S.Farm., Apt

LABORATORIUM ANATOMI DAN FISIOLOGI
PROGRAM STUDI S1 FARMASI
STIKES MANDALA WALUYA
KENDARI   
2016



LAMPIRAN

1. Pengukuran suhu Oral Sebelum Berkumur









2. Pengukuran suhu Oral Sesudah  Berkumur











3. Pengukuran suhu pada axilla

1 komentar:

  1. How to get to Betway in Austin from Bus - Oklahoma City News
    The Betway in Austin is 카심바 a 24-hour bus 리드 벳 ride that operates from a taxi 슈어 벳 먹튀 to the Betway Bus Terminal. Betway.com logo. Directions. 검증 업체 먹튀 랭크 Betway.com logo 게임 종류

    BalasHapus